Apa itu overclock?

Di dalam dunia IT khususnya komputer, telah lama dikenal istilah overclock. Definisi umum dari overclock (seringkali disingkat atau disebut OC) adalah satu metode untuk memaksimalkan atau meningkatkan kecepatan kinerja sistem komputer.

Mengapa kita melakukan overclock? Ada beberapa alasan mengapa kita melakukan hal ini, antara lain:
  • Memperoleh peningkatan kecepatan performa sistem komputer tanpa keluar biaya atau dengan biaya minimal. Hal ini patut dilakukan daripada kita membeli periferal baru yang harganya jauh di atas biaya yang diperlukan untuk overclock.
  • Sekedar iseng untuk mengetahui kemampuan komputer. Hal ini biasanya dilakukan oleh para overclocker yang menjadikan overclock sebagai hobi.
  • Ingin mengetahui seberapa jauh batas kemampuan periferal komputer dalam hal overclocking. Hal ini biasa dilakukan untuk mengetahui performa periferal di atasnya apabila kita mempunyai keinginan untuk upgrade.

Overclock merupakan alternatif untuk mendapatkan peningkatan performa komputer yang lebih signifikan. Tetapi cara termudah dan teraman untuk mendapatkan peningkatan performa tentu saja dengan mengganti periferal yang dibutuhkan. Overclock mempunyai resiko yang cukup besar apabila tidak kita lakukan dengan benar. Oleh karena itu penulis mencoba untuk memaparkan pengenalan dasar periferal yang akan di-overclock beserta peralatan tambahan dan tata cara melakukan overclock.
Yang menjadi pertanyaan semua orang ketika akan melakukan overclock terhadap periferal adalah apa dampak negatif overclock terhadap periferal? Dampak yang terjadi dan dapat dilihat secara kasat mata adalah adanya peningkatan panas yang cukup drastis pada periferal yang di-overclock. Apabila panas ini tidak ditangani dengan baik, maka akan timbul efek yang lebih buruk lagi, yaitu periferal akan overheated dan kemudian rusak. Sedangkan efek negatif jangka panjangnya adalah terjadinya pengurangan umur (masa pakai) periferal dikarenakan adanya paksaan untuk mengoperasikan periferal lebih cepat dari spesifikasinya.

Periferal overclocking
Banyak yang perlu diperhatikan apabila kita melakukan overclocking, mulai dari pemilihan periferal yang layak overclock sampai dengan tata cara melakukan OC. Seperti kita ketahui, di pasaran banyak terdapat berbagai macam jenis periferal dan tipe komponen. Tapi tidak semua dari periferal itu bisa di-OC atau paling tidak mempunyai kemampuan yang cukup untuk di-OC. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu periferal agar masuk dalam kategori layak OC.

Adapun periferal komputer yang dimaksud adalah:
1. CPU (Central Processing Unit)
CPU lebih dikenal dengan nama prosesor, kecepatan sebuah komputer sebagian besar bergantung kepada kecepatan prosesor yang terpasang di dalamnya.
Makin cepat prosesor yang terpasang dalam sebuah komputer, makin cepat komputer tersebut bekerja. Ada beberapa jenis prosesor yang ber-platform PC yang beredar di pasaran umum. Sedangkan yang paling sering digunakan untuk kegiatan overclocking adalah AMD dan Intel. Pada prosesor Intel, perhatikan keaslian dari prosesor ini, karena banyak beredar prosesor remark alias prosesor yang sengaja dinaikkan clock dari default-nya. Pada prosesor AMD, perhatikan batch code (barisan tulisan yang terdapat pada board prosesor). Kode-kode ini sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan overclock-nya.

2. Motherboard
Kualitas motherboard sangat menentukan keberhasilan overclock, oleh sebab itu pemilihan jenis motherboard dan chipset yang menyertainya sangatlah menentukan kesuksesan dari overclocking itu. Dari motherboard inilah pengaturan atau setting semua periferal dilakukan, mulai dari nilai voltase, FSB, multiplier, timing memory, dan lain-lain. Pada motherboard terdapat satu chip kecil yang dinamakan BIOS, dan dari sinilah hampir semua konfigurasi overclocking bermula.

3. RAM (Random Access Memory)
RAM atau yang lebih sering disebut memori saja, memiliki peranan yang tidak kalah pentingnya dengan prosesor untuk mendongkrak performa komputer secara keseluruhan. Untuk pemilihan memori yang bagus, chip memori sangat menentukan kualitas sebuah memori di samping adanya faktor-faktor lain yang ikut menentukan. Terdapat beberapa jenis chip memori yang masing-masing memiliki karakter yang berbeda-beda, yang nantinya akan ikut menentukan tingkat keberhasilan dari overclocking memori tersebut. Usahakan untuk memakai jenis memori yang sesuai dengan FSB yang didukung oleh motherboard agar tidak terjadi bottleneck yang akan mengakibatkan tidak optimalnya sistem yang ada. Untuk platform Intel yang sanggup mencapai FSB tinggi, maka lebih diutamakan memori yang mempunyai karakter sanggup mencapai FSB tinggi, yang konsekuensinya harus memiliki timing memory yang lebih longgar. Sedangkan untuk platform AMD, dibutuhkan memori dengan karakter timing memory yang ketat karena perolehan FSB-nya tidak setinggi Intel.

4. VGA (Video Graphic Adapter)
Bagi para maniak game, VGA mempunyai peranan yang sangat besar. Bermula dari sinilah mereka berusaha untuk meningkatkan dan memaksimalkan performa VGA yang mereka miliki. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih VGA yang layak overclocking adalah jenis GPU/VPU (Graphic/Video Processing Unit), jenis memori dan layout board untuk jenis VGA tertentu. Terdapat beberapa jenis VGA yang saat ini merajai pasaran kartu grafis, yaitu GeForce (Nvidia) dan Radeon (ATI) yang terus-menerus bersaing. Bukannya jenis VGA lain tidak layak OC, tetapi kedua jenis VGA inilah sekarang yang memiliki performa bagus untuk overclocking. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih VGA, selain dari jenis dan merek adalah kecepatan dari memori VGA. Kecepatan memori VGA mempunyai satuan n/s (nano/second) ini sangat menentukan default clock memory dan batas maksimal ketahanan overclocking.

5. PSU (Power Supply Unit)
Komponen yang sering diabaikan dalam overclocking adalah PSU. PSU yang baik sangat penting untuk overclocking, bukan hanya mampu menyediakan daya yang cukup tetapi juga menyediakan daya yang bersih dan stabil untuk dialirkan ke motherboard. Semakin banyak komponen pada komputer semakin besar daya yang diperlukan. Di dalam overclocking, masing-masing tegangan yang dihasilkan PSU haruslah dalam kondisi yang cukup memadai untuk memasok kebutuhan masing-masing periferal. Rail voltage 12 volt, 5 volt dan 3.3 volt harus memenuhi toleransi yang diperlukan agar sistem komputer yang ter-overclock bisa berjalan dengan stabil.

6. Cooling Device
Pendinginan dalam overclocking mempunyai peranan kunci dalam keberhasilan overclocking. Ingat, panas merupakan musuh utama bagi para overclocker! Oleh karena itu sistem pendingin yang baik mutlak diperlukan agar periferal yang di-overclock tetap dingin. Semua periferal yang di-overclock akan menimbulkan panas yang berlebih dari default-nya dan hal ini perlu mendapat perhatian khusus karena akan mengakibatkan hal-hal yang buruk apabila ditangani dengan tidak tepat dan benar. (hr)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal URL, sebaris alamat Internet

Menghubungkan dua gedung

Mencari informasi di dunia Wiki