Domain Name Server


Domain Name Server (DNS) adalah database terbesar dan tersibuk di dunia. Setiap hari ia melayani jutaan request dan perubahan. Tanpanya, aktivitas di Internet tidak akan semudah dan semeriah saat ini.
Apa yang terjadi ketika Anda membuka web browser, mengetikkan alamat website www.smk1pb.blogspot.com, dan menekan Enter? Tentu halaman utama SMK Persiapan Negeri Pandih Batu akan tampil di web browser. Tapi, bagaimana request yang dikirimkan web browser Anda bisa sampai ke web server SMK Persiapan Negeri Pandih Batu, dan tidak tersasar ke tempat lain? Atau, kepada siapakah web browser bertanya di manakah rumah SMK Persiapan Negeri Pandih Batu? Jawabannya adalah DNS.
Nama yang terbaca oleh manusia, seperti URL smk1pb.blogspot.com, atau alamat e-mail rockersmooth@gmail.com, tentu lebih mudah diingat. Tapi komputer tidak demikian, ia tidak memiliki kecerdasan untuk mengingat nama. Komputer hanya mampu mengenal angka, itupun terbatas pada angka binari 0 dan 1.
Setiap komputer yang terhubung dalam jaringan menggunakan IP Address, sebagai namanya. Sebagai contoh, server tempat website SMK Persiapan Negeri Pandih Batu, memiliki IP Address 102.015.39.108.

Setiap kali Anda mengetikkan www.smk1pb.blogspot.com di web browser, atau mengirimkan e-mail ke rockersmooth@gmail.com, tanpa disadari Anda telah menggunakan DNS untuk menerjemahkan alamat tersebut menjadi IP Address, agar dapat dikenali oleh komputer.
Singkatnya, DNS menerjemahkan domain name menjadi IP Address. Kedengarannya memang sederhana, tapi tidak untuk lima perkara berikut:
  • Terdapat milyaran IP Address yang ada saat ini, dan sebagian besar komputer juga memiliki nama yang terbaca oleh manusia.
  • Terdapat milyaran request kepada DNS setiap harinya, dan ratusan juta orang menggunakan Internet setiap hari.
  • Domain name dan IP Address berubah setiap hari.
  • Domain name baru dibuat setiap hari.
  • Jutaan orang melakukan pekerjaan untuk mengubah dan menambahkan domain name dan IP Address setiap hari.

IP Address
Setiap komputer yang terhubung dengan Internet, memiliki tanda pengenal yang unik, yang disebut dengan IP Address. IP adalah singkatan dari Internet Protocol, sedangkan Address adalah angka 32 bit yang biasanya diekspresikan dalam empat oktet dalam angka desimal yang dipisahkan dengan titik.
IP Address yang umum ditulis seperti ini: 202.158.39.108. Empat angka yang masing-masing dipisahkan oleh titik disebut dengan oktet, karena mereka hanya bisa diisi dengan angka antara 0 dan 256 (2 pangkat 8 kemungkinan dalam setiap oktet).
Sebuah server memiliki IP Adress statis yang jarang sekali berubah. Semantara komputer rumahan yang menggunakan modem dial-up untuk mengakses Internet memiliki IP Address yang diberikan oleh ISP saat modem terhubung dengan komputer di ISP. IP Address ini juga bersifat unik dan biasanya selalu berubah saat Anda mengakses Internet menggunakan modem yang sama di kesempatan lain.
Apa yang Anda butuhkan untuk selama mengakes Internet sesungguhnya hanyalah IP Address. Misalnya, untuk mengakses Google, Anda dapat mengetikkan http://72.14.253.104 di web browser, halaman utama Google akan tampil. Domain name digunakan untuk memudahkan kita, membuat alias untuk http://72.14.253.104 menjadi google.com.

Domain Name
Tentu mustahil untuk mengingat IP Address dari seluruh website yang kita singgahi setiap hari. Oleh karena, itulah muncul ide untuk menciptakan domain name. Anda mungkin mengingat ratusan domain name di luar kepala, misalnya google.com, yahoo.com, smk1pb.blogspot.com, unpad.ac.id, dan lain-lain.
COM dan ID dalam contoh di atas disebut top-level domain atau first-level domain. Masih ada ratusan top-level domain lainnya, seperti ORG, NET, EDU, dan kombinasi dua huruf untuk setiap negara seperti UK untuk Inggris, IN untuk India, MY untuk Malaysia dan lain-lain.
Setiap top-level domain diikuti oleh second-level domain seperti google, yahoo, wikipedia, dan lain-lain. Setiap nama dalam top-level domain harus bersifat unik, duplikasi hanya dapat berlaku pada top-level domain yang lain, misalnya wikipedia.com dan wikipedia.org menunjukkan dua mesin yang berbeda sama sekali. Terdapat kemungkinan 127 level di bawah top-level domain, walaupun lebih dari empat level sudah sangat jarang digunakan.
Setiap domain name memiliki DNS yang menangani request kepadanya. DNS ini bisa tersebar di mana saja, tidak terpusat pada satu mesin. Jika Anda memiliki komputer yang terus-menerus online selama 24 jam sehari disertai dengan bandwidth yang besar, Anda dapat menjadikan mesin tersebut sebagai DNS yang menangani request kepada domain-domain name yang ada di dunia.
Inilah yang menjadi kelebihan DNS. Ia tersebar di mana-mana, pada jutaan komputer yang ada di seluruh dunia dan di-administrasi juga oleh jutaan orang. Uniknya, ia diperlakukan sebagai satu database yang terintegrasi! (hr)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal URL, sebaris alamat Internet

Menghubungkan dua gedung

Lebih lanjut tentang Sistem Operasi