Web Server


WWW alias World Wide Web adalah salah satu layanan yang paling populer di Internet. Bahkan tidak jarang terjadi kesalahkaprahan menyamakan Internet dengan WWW itu sendiri.

Dari Client ke Server
Walaupun kelihatannya sederhana, web browser adalah aplikasi yang sangat pintar. Ketika Anda selesai mengetikkan alamat website tujuan dan menekan Enter, web browser segera mengurai alamat tersebut menjadi beberapa bagian dan mengidentifikasikannya satu persatu.
Katakanlah alamat yang ingin Anda kunjungi adalah www.smk1pb.blogspot.com/home.html. Web browser akan mengurainya menjadi:
  • www: nama host atau nama komputer yang dituju.
  • smk1pb: nama domain.
  • blogspot: nama penyedia domain.
  • com: country code top level domain (top level domain yang menggunakan kode negara, contoh: id adalah kode negara Indonesia).
  • home.html: nama file yang akan dibuka.

Melalui jalur khusus dengan nomor port default 80 yang bernama Hypertext Transfer Protocol (HTTP), web browser mengemas www.smk1pb.blogspot.com/home.html dalam sebuah paket HTTP request yang bernama GET. Paket tersebut dikirimkan melalui network interface card (NIC) atau modem ke Domain Name Server (DNS) untuk mendapatkan alamat IP dari www.smk1pb.blogspot.com/home.html.
DNS yang ter-install di komputer milik ISP akan membuka arsipnya dan mencari alamat IP dari www.smk1pb.blogspot.com sampai ditemukan. SeteIah alamat IP tersebut ditemukan, misalnya 102.168.35.118, DNS akan mengganti www.smk1pb.blogspot.com dengan IP tersebut dan mempersilakan paket GET HTTP request melanjutkan perjalanan menuju alamat tersebut.
Bagaimana jika alamat IP dari www.smk1pb.blogspot.com tidak tercatat pada DNS milik ISP yang Anda gunakan? Jangan khawatir, DNS milik ISP tersebut akan menanyakannya kepada DNS lain. Bagaimana jika tidak ada juga? Itu berarti nama domain tersebut belum didaftarkan, sebab alamat IP semua nama domain yang telah didaftarkan akan dicatat pada DNS tempat pendaftaran dan disebar ke seluruh DNS yang ada di dunia paling lambat dalam waktu 2x24 jam.
Berbekal IP 102.168.35.118 dan nama file home.html, paket tersebut berkelana di Internet. Singgah dari satu router ke router di jagad maya sambil mencari lokasi 102.168.35.118 dan jalur atau rute terdekat untuk mencapainya. Dalam hitungan detik, sampailah paket tersebut di sebuah komputer server dengan alamat IP 102.168.35.118.

Apa yang terjadi di Server?
Server mengenali paket tersebut sebagai GET HTTP request dan memerintahkan tim keamanan yang tergabung dalam satuan antiteror Firewall memeriksa isinya. Setelah dinyatakan aman, barulah paket tersebut dipersilakan menuju ke sebuah ruangan pelayanan yang bernama web server. Selain web server, terdapat pula ruangan pelayanan lain yang bernama FTP server, e-mail server, dan lain-lain. Tapi, kali ini kita akan memfokuskan pelayanan yang berlangsung di ruangan web server saja.
Jika pada saat itu web server sedang menerima banyak tamu, paket yang datang lebih awal akan dilayani lebih dulu, sementara paket yang baru datang dipersilakan menunggu dalam antrian. Jika kebetulan sedang lengang, paket yang datang akan langsung dilayani oleh web server. Kasusnya mirip seperti ketika Anda mengunjungi rumah sakit untuk menemui dokter spesialis THT. Semua pasien yang mengalami gangguan THT datang meminta layanan dari sang dokter spesialis di ruangan khusus. Jika pada saat itu hanya sedikit pasien THT yang datang, Anda pun akan lebih cepat mendapatkan pelayanan dari sang dokter spesialis.
Web server membaca maksud dan tujuan paket yang dikirim oleh web browser Anda. Setelah memahaminya, bahwa paket tadi datang untuk bertemu dan membawa (GET) file home.html, web browser akan memeriksa apakah file yang dimaksud memang ada dan apakah ia berkenan menerima tamu saat ini.
Jika ternyata file yang dimaksud ada dan bersedia untuk menerima tamu, web server akan memberikan salinannya kepada paket yang Anda kirimkan dan mempersilakannya untuk pulang dan menampilkan salinan home.html di web browser Anda. Sebaliknya, jika file tersebut tidak ada, web server akan memberikan pesan dengan kode 404 yang bertuliskan Page Not Found kepada paket tadi dan mempersilakan ia pulang untuk menampilkannya di web browser Anda.
Sebelum paket tersebut pulang memboyong file home.html, biasanya web server akan membekalinya dengan cookie sebagai tanda bahwa ia pernah berkunjung ke sana. Dan jika sewaktu-waktu ia datang kembali untuk bertemu dan mengambil file yang sama atau lainnya, ia akan mendapat pelayanan terbaik dari staf web server.
Cookie ibarat stempel yang dibubuhkan ke tangan Anda saat memasuki arena pertunjukan sebagai tanda bahwa Anda telah membeli karcis. Jika sewaktu-waktu Anda keluar dari arena, dan ingin kembali masuk ke arena, Anda tinggal menunjukkan cap stempel yang ada di tangan. Petugas pintu gerbang akan mempersilakan Anda masuk tanpa harus membeli karcis lagi, tentunya selama cap stempel tersebut masih berlaku, belum kedaluarsa, dan tidak terhapus. (hr)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal URL, sebaris alamat Internet

Menghubungkan dua gedung

Lebih lanjut tentang Sistem Operasi