Lebih jauh mengenal overclock prosesor dan motherboard (lanjutan)


Pada ulasan yang lalu, sudah dibahas mengenai bagaimana kecepatan prosesor didapat, sedikit mengulas multiplier dan juga bahasan mengenai clock AGP dan PCI. Kali ini, akan dibahas tentang memori, chipset, dan voltase.

Memori
Dalam menaikkan FSB, kita perlu mengetahui istilah synchronous dan asynchronous dalam clock memory. Synchronous adalah apabila clock memory sama dengan clock FSB yang digunakan. Asynchronous adalah apabila clock memory tidak sama dengan clock FSB.
Untuk konfigurasi asynchronous, biasanya ada divider tertentu untuk mengkonfigurasikannya. Divider ini misalnya 2/3, 3/3, 4/3, 5/3, 6/3, 2/4, 3/4, 4/4, 5/4, 6/4 dan seterusnya. Untuk perhitungannya sama dengan contoh perhitungan divider AGP clock.
Sebelum melakukan overclock FSB, kita perlu mengetahui kecepatan (clock) memori yang kita pakai. Untuk memori jenis SDRAM (biasa dipakai untuk platform Intel Pentium, Pentium-II, dan Pentium-III serta AMD Duron atau Athlon) biasanya mempunyai nama PC-66, PC-100, PC-133 dan PC-150. Artinya secara berurutan adalah bahwa memori kita mempunyai clock default sebesar 66MHz, 100MHz, 133MHz dan 150MHz.

Sedangkan untuk memori jenis DDR (double data rate) DRAM biasanya mempunyai nama PC-1600, PC-2100, PC-2700, PC-3200, PC-3500, PC-3700, dan PC-4000. Untuk menghitung besarnya clock default secara gampang adalah dengan membagi dengan angka 16 sehingga urutan clock default memory tersebut adalah 100MHz, 133MHz, 166MHz, 200MHz, 217MHz, 233MHz, dan 250MHz. Ada juga yang menyebutnya dengan DDR200, DDR266, DDR333, DDR400, DDR433, DDR466, dan DDR500.
Perlu diketahui juga bahwa naiknya clock memori akan menaikkan bandwidth memori itu sendiri. Jadi semakin tinggi clock memori akan semakin bagus sistem kita. Akan tetapi perlu kita ketahui juga bahwa tidak semua memori bisa di-overclock dengan stabil. Tiap-tiap merek memori memberikan hasil overclock yang berbeda-beda. Biasanya memori yang bisa di-overclock tinggi mempunyai harga yang lebih mahal dari yang hanya bisa di-overclock sedikit saja.
Apabila kita akan menaikkan FSB, sebaiknya kita tidak ikut menaikkan clock memori terlebih dahulu, dengan cara mengatur divider memory. Hal ini akan memberikan gambaran kepada kita seberapa besar kemampuan prosesor yang kita miliki.

Chipset
Untuk bisa mendapatkan FSB yang tinggi, kita juga perlu memperhatikan chipset yang kita gunakan. Di motherboard umumnya terdapat dua chipset yang biasa disebut sebagai northbridge dan southbridge. Untuk chip northbridge, biasanya terletak di antara soket prosesor dengan slot AGP, sedangkan chip southbridge berada di samping jajaran slot PCI.
Beberapa chipset hanya mendukung batas FSB tertentu dan tidak akan mampu apabila kita overclock lebih tinggi. Umumnya chipset motherboard bisa di-overclock dengan aman sampai 25% dari clock default-nya.
Secara umum, kecepatan default tiap jenis chipset bisa dilihat pada situs masing-masing pembuat chipset atau pembuat motherboard. Hal ini juga pasti dituliskan pada setiap buku manual yang menyertakan motherboard yang kita beli.

Voltase
Untuk dapat memperoleh hasil akhir overclock yang tinggi, biasanya overclocker perlu untuk menaikkan voltase (tegangan) untuk tiap-tiap periferial yang akan di-overclock. Apabila sebuah periferial yang di-overclock kekurangan tegangan (daya) maka keseluruhan sistem akan tidak stabil.
Ketidakstabilan ini bisa ditandai dengan seringnya sistem crash (hang), masuk ke kondisi BSOD (layar biru di MS-Windows), crash (kembali) ke MS-Windows saat dilakukan benchmark, atau komputer mendadak restart dari awal.
Masing-masing voltase yang bisa diubah pada motherboard biasanya adalah:


Tidak semua motherboard menyediakan opsi untuk mengubah keempat voltase tersebut pada BIOS-nya. Seringkali kita hanya menemukan salah satu saja, bahkan tidak sedikit pula motherboard yang tidak mencantumkannya sama sekali.
Perlu diperhatikan bahwa setiap kenaikan voltase akan berpengaruh pada naiknya panas yang dihasilkan oleh periferal dimaksud. Hal ini adalah bahaya sekaligus tantangan bagi overclocker yang harus dapat diatasi untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Biasanya overclocker memasang pendingin (heatsink) dan/atau kipas pada periferial yang belum menggunakannya. Pemilihan sistem pendinginan periferal merupakan hal yang cukup sulit untuk mengurangi masalah panas yang dihasilkan.
Sebagai pengingat, overclock adalah kegiatan yang diharamkan oleh setiap produsen periferial komputer. Dan segala resiko yang diakibatkan dari overclocking semuanya berada di tangan Anda sendiri. (hr)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal URL, sebaris alamat Internet

Menghubungkan dua gedung

Mencari informasi di dunia Wiki