WiMAX, sistem koneksi masa depan


Kebutuhan akan koneksi, khususnya internet yang dewasa ini sudah menjadi keperluan sekunder terlebih lagi pada kota kota besar, tentunya membutuhkan sistem koneksi yang baik, cepat, dan ekonomis agar dapat mempergunakan fasilitias ini dengan nyaman.
Seperti yang sudah kita ketahui, terdapat kurang lebih tiga jenis koneksi yang mungkin sudah tidak asing lagi.
  • Broadband access, yang biasanya terdapat di rumah-rumah dan perkantoran dengan skala user kecil. Membutuhkan DSL atau kabel modem. Untuk perkantoran, biasanya menggunakan line T1 atau T3.
  • Wi-Fi access: koneksi yang satu ini lebih fleksibel. Bisa digunakan di rumah, di pertokoan, restoran, perpustakaan, dan tempat umum lainnya, tentunya dengan menggunakan mobile PC atau yang lebih dikenal dengan notebook dengan bantuan Wi-Fi access.
  • Dial-up access: Ini mungkin yang paling familiar dan paling praktis. Dengan bantuan line telepon dan modem, koneksi Internet sudah dapat tersambung.
Dari ketiga sistem koneksi tersebut, broadband access-lah yang paling nyaman digunakan untuk tersambung ke dunia maya. Namun, yang menjadi problem utamanya adalah perlu anggaran yang besar dan cakupan area yang bisa disediakan juga tidak terlalu luas. Wi-Fi juga merupakan salah satu koneksi yang praktis. Namun, hot spot yang ditawarkan juga kecil sekali.
Bagaimana jika hadir teknologi baru yang bisa memecahkan masalah tersebut? Baik dalam hal ekonomis dan jarak? Teknologi ini akan memberikan:
  • Broadband service dengan kecepatan yang amat tinggi.
  • Nirkabel, tanpa membutuhkan kabel dan jauh lebih mudah untuk memperluas koneksi pada area sekitar.
  • Cakupan wilayah seperti network komunikasi (GSM, CDMA).
Worldwide Interoperability for Microwave Access yang akan lebih dikenal dengan WiMAX, adalah teknologi yang akan memecahkan masalah koneksi yang terjadi sekarang ini. Dengan teknologi akses microwave, dari bahasanya saja tentunya kita sudah bisa mengenali bahwa WiMAX ini jauh lebih unggul dari koneksi broadband biasa. WiMAX akan menggunakan fungsi gelombang mikro sebagai media pengganti kabel, sehingga jangkauan area dan kemudahan penggunaan juga merupakan keunggulan yang ditawarkan oleh teknologi ini.
Bila sebelumnya kita telah mengenal Wi-Fi sebagai salah satu koneksi wireless yang cukup praktis, maka WiMAX tidak akan jauh berbeda dari Wi-Fi. Sehingga user tidak perlu takut "gaptek" dalam menghadapi teknologi sistem koneksi yang baru ini.

Teknis
Dipandang dari segi teknis, WiMAX hanya menggunakan dua buah perangkat utama dalam pengoperasiannya. Bila pada Wi-Fi, Access Point digunakan sebagai source, maka pada WiMAX akan menggunakan antena yang dinamakan WiMAX tower, sehingga jangkaunnya pun akan semakin meluas. Dalam hal cakupan area, sebuah tower WiMAX dapat menjangkau user yang berada dalam area 50 kilometer secara linear. Hal ini tentu saja sebuah solusi yang sangat baik, terutama untuk menghadapi permasalahan blind-spot yang sering kali ditemukan pada jaringan yang menggunakan Wi-Fi. Pada praktiknya nanti, satu buah tower WiMAX sudah dapat mencakup kurang lebih satu kota kecil, sehingga beberapa broadband access yang ada, bisa digantikan dengan satu buah tower WiMAX saja. WiMAX juga akan menggunakan 802.16 sebagai nama standar seperti halnya Wifi yang menggunakan 802.11.
Perangkat lain yang juga sangat dibutuhkan dalam membangun jaringan WiMAX adalah WiMAX Receiver, alat ini digunakan untuk menerima sinyal radio yang berasal dari WiMAX Tower, perangkat ini bisa berupa PCI card, PCMCIA card, atau mungkin sebuah notebook yang sudah dilengkapi WiMAX secara built-in seperti halnya notebook masa kini yang sudah built-in Wi-Fi.
Sebuah tower memungkinkan untuk dihubungkan ke WiMAX Tower lainnya atau bisa pula dihubungkan langsung ke internet dengan menggunakan koneksi non-wireless yang sudah banyak tersedia saat ini.

Bagaimana WiMAX bekerja?
Pada dasarnya, cara kerja WiMAX tidak jauh berbeda dengan Wi-Fi. Hanya saja WiMAX memiliki kecepatan yang lebih tinggi, jangkauan yang lebih luas, dan penanganan user yang lebih banyak.
Seperti halnya pada Wi-Fi, WiMAX juga bekerja pada gelombang frekuensi rendah yaitu antara 2 GHz dan 11 GHz. Jangkauan frekuensi ini tidak mudah terganggu dengan benda-benda yang mungkin bisa menghalangi jalur data sehingga merupakan pilihan yang tepat sebagai media penghantar aliran data kecepatan tinggi.
Saat ini, Wi-Fi berkecepatan tinggi hanya mampu menghantarkan bandwidth sebesar 54 megabit per detik, itu pun bila bekerja pada kondisi optimal. WiMAX memiliki kemampuan lebih baik dalam hal ini. Dengan 70 Mbps, WiMAX dapat melayani ratusan user sekaligus dengan kecepatan setara cable-modem untuk setiap user-nya.
Bila membandingkan Wi-Fi dan WiMAX maka perbedaan terbesar bukan pada kemampuan bandwidth pada setiap sistem, melainkan pada jangkauannya. Sebuah WiMAX Tower mampu merangkul user yang berada pada kisaran 50 km pada kondisi geografis yang baik. Hal ini adalah kabar yang sangat menggembirakan terutama untuk para ISP yang sudah menawarkan koneksi Wi-Fi pada paket koneksi Internet mereka. Sebab dengan menggunakan WiMAX, ISP tidak perlu lagi membangun banyak repeater seperti yang digunakan pada Wi-Fi. Ini dikarenakan jangkauannya yang sangat luas. Bayangkan, sebuah ISP hanya membutuhkan satu buah antena untuk menjangkau ratusan user-nya yang tersebar di seluruh penjuru kota.
Seperti kita ketahui bahwa saat ini sudah cukup banyak kota besar di Indonesia yang sudah menggunakan teknologi Wi-Fi sebagai alternatif baru untuk koneksi jaringan, atau bahkan kota kecil lainnya juga sudah ada yang ikut merintis hal ini. Tidak sedikit kita melihat antena dan repeater Wi-Fi yang bertebaran di atas gedung perkantoran atau bahkan rumah-rumah milik tetangga yang cukup beruntung bisa mencicipi hotspot dari penyedia jasa Internet. Dengan WiMAX, tentu saja hal ini bisa lebih disederhanakan. Cukup dengan membangun satu tower saja, sebuah ISP tidak perlu lagi membuang banyak dana untuk membangun beberapa repeater demi menjangkau seorang user yang belum mendapat jatah hotspot di daerahnya, ini adalah sebuah penghematan yang cukup besar. Apalagi bila ditinjau dari kesediaan bandwidth yarg sudah cukup memadai untuk kebutuhan Internet masa depan.
Protocol WiMAX juga sudah dirancang agar dapat memenuhi kebutuhan Internet di masa mendatang, WiMAX dapat mengakomodasi berbagai macam jenis dan permintaan data. VoIP sebagai kependekan dari Voice over Internet Protocol adalah sebagai contohnya. Dengan VoIP, pengguna Internet dengan mudah dapat melakukan komunikasi suara secara lokal, interlokal, bahkan internasional tanpa harus membayar pulsa telepon yang tentunya cukup mahal, cukup dengan membayar koneksi internet secara flat seorang pengguna VoIP sudah dapat menelpon ke mana pun dia suka dengan biaya flat pula. Jika WiMAX sudah terimplementasi dengan baik seperti halnya Wi-Fi saat ini, maka bukan hal yang mustahil bila VoIP bisa menjadi hal yang biasa bagi pengguna WiMAX nantinya. Komunikasi suara tentunya akan menjadi hal yang sangat mudah dan murah selain koneksi Internet yang sudah menjadi sumber informasi paling populer saat ini.

WiMAX saat ini
Perkembangan WiMAX saat ini sudah mendekati percobaan dan implementasi tahap akhir. Saat ini perusahaan-perusahaan TI dan telekomunikasi raksasa dunia seperti Intel dan Nokia yang sudah memulai untuk berkolaborasi dalam mempersiapkan WiMAX. Demikian pula disinggung mengenai pembangunan Network Infrastructure serta Mobile Client yang akan mendukung teknologi WiMAX.
Intel baru-baru ini juga mengatakan bahwa mereka akan mulai membangun processor dan chipset yang sudah mendukung WiMAX. Intel juga mengumumkan bahwa mereka juga sedang melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan yang bernama Clearwire dalam proyek pengembangan WiMAX.
Tidak hanya itu, WiMAX juga telah dikembangkan ke perangkat mobile yang diprakarsai oleh Motorola sebagai salah satu pionir industri telekomunikasi dunia, setelah beberapa waktu lalu IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) mengesahkan 802.16e sebagai standar yang akan digunakan pada WiMAX mobile, maka bisa dipastikan di masa mendatang WiMAX dapat dinikmati pada perangkat mobile.
Berbeda dengan Prancis dan Finlandia yang memblok frekuensi WiMAX di negara mereka, ini sebenarnya adalah upaya mereka untuk mendongkrak perkembangan UMTS dan HIPERMAN yang notabenenya adalah kompetitor terbesar WiMAX. UMTS dan HIPERMAN dikembangkan oleh negara-negara Eropa yang banyak dimotori oleh perusahaan operator ponsel.
Ada pula Korea Selatan yang sudah mengembangkan WiMAX dengan cara mereka sendiri. Teknologi ini akan dipersiapkan untuk menyambut era mobile 4G. Mereka menamakan teknologi ini dengan nama WiBRO. Konon pemerintah Korea Selatan menghabiskan dana sebesar US$1 milyar sebagai modal pembangunan teknologi WiBRO. Sungguh sebuah tindakan pintar yang pertu ditiru oteh pemerintah negara-negara Asia lainnya, khususnya Indonesia.
Berbicara mengenai perkembangan WiMAX di negeri sendiri, Intel sebagai pendukung utama teknologi ini sebenarnya sudah melakukan pengembangan serta pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sebagai contoh, di Aceh sudah ada tiga BTS WiMAX yang sanggup menjangkau 1.000 km.
Menurut pihak Intel, persiapan ini sudah mencapai 70% mencakup pemasangan alat dan konfigurasinya. Namun untuk realisasinya, masih menunggu izin dan alokasi frekuensi dari pemerintah.
Semoga saja WiMAX bisa segera dinikmati di Indonesia. Teknologi WiMAX adalah salah satu teknologi terbaru saat ini, alangkah baiknya bila Indonesia bisa ikut serta dalam pengembangannya. Bukankah kemampuan dan keberhasilan teknologi di suatu negara bisa dijadikan salah satu tolok ukur tingkat kemajuan negara itu pula? Well, kita lihat saja nanti! (hr)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal URL, sebaris alamat Internet

Menghubungkan dua gedung

Mencari informasi di dunia Wiki