Digitalisasi Teleskop, kemajuan astronomi

Dengan kemajuan teknologi komunikasi informasi sekarang, tidak hanya para astronom yang dapat mengobservasi astronomi, tapi juga kita yang berminat menyaksikan fenomena-fenomena alam. Kini teleskop telah dilengkapi fasilitas digital dan kendali komputerisasi yang bisa mengikuti gejala-gejala alam dan aplikasi perangkat lunak yang bisa secara akurat menunjuk lokasi planet tertentu pada posisi geografis dan waktu tertentu.

Perangkat Lunak Teleskop
Perangkat lunak teleskop merupakan suatu perangkat lunak komputer untuk mensimulasikan gerak planet-planet di dalam tata surya atau fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar angkasa. Perangkat lunak teleskop saat ini ada bermacam-macam. Salah satunya adalah Virtual Reality Modeling Language (VRML), yaitu bahasa pemrograman untuk visualisasi obyek-obyek tiga dimensi dalam dunia virtual. Karena simulasi komputer yang menirukan kondisi tata surya, perangkat lunak tersebut dinamakan Simulator Tata Surya.

Kelebihan Simulator Tata Surya ini dapat dijalankan dengan hanya komputer kelas Pentium I/166 Mhz. Selain itu, simulator dapat menampilkan sifat-sifat orbit planet atau satelit. Jenis perangkat lunak teleskop lainnya yaitu Astronomist, yang tersedia untuk digunakan pada PDA. Kita bisa menikmati posisi planet pada jam tertentu dan pada posisi tertentu hanya dengan mengarahkan teleskop pada posisi yang tampil pada PDA, dengan lintang dan bujur yang telah ditetapkan. Masih banyak terdapat jenis perangkat lunak teleskop lainnya seperti Mooncalc Version 6.0 dan Athan Version 1.5, yang diproduksi oleh organisasi Muhammadiyah.

Teleskop Digital
Teleskop digital adalah teleskop yang telah dilengkapi fasilitas perangkat lunak. Salah satu contohnya adalah teleskop teleskop Ferrari ZenithStar Racing Edition dan teropong Ferrari Visio. Produk khusus William Optics ini dirancang untuk berbagai keperluan, seperti observasi kasual, astronomi, fotografi, atau sebagai spotting scope. Rancangan teleskop Ferrari ZenithStar Racing Edition dibuat khusus untuk bisa digunakan pada tripod, dapat terhubung dengan kamera digital SLR (single lens reflex), dan menjadi lensa telefoto. Teleskop ini dilengkapi lensa okuler 66 mm dengan pembesar 25-50 kali dengan rancangan apochromatic untuk mengoreksi warna cahaya ke titik fokusnya.
Selain teleskop Ferrari ZenithStar Racing, masih ada teleskop lain yang telah dilengkapi dengan perangkat lunak, seperti Celestron Omni XLT 102. Teleskop ini menggunakan teknologi aspheric shaping, yang memungkinkan kita untuk melihat benda langit dengan jernih dan terang. Pada saat bulan terang, teleskop dengan ukuran 102 mm f/9.8 ini mampu menampilkan kawah-kawah bulan secara jelas dan tajam dan dapat difoto dengan memasang kamera digital, yaitu dengan mengganti bagian eyepiece dengan converter untuk kamera digital. Teleskop ini memiliki panjang fokal 1.000 mm dan menggunakan eyepiece 25 mm yang menghasilkan pembesaran hingga 40 kali. Dengan menggunakan filter lensa khusus, teleskop ini juga bisa digunakan untuk menyaksikan gejala alam yang terjadi di sekitar matahari dengan resolusi yang mampu menampilkan aktivitas matahari. Dengan perangkat tambahan, teleskop Celestron Omni XLT 102 secara otomatis bisa mengikuti pergerakan benda-benda langit mengikuti gravitasi bumi yang terus bergeser setiap beberapa menit. Dengan menggunakan perangkat teknologi GPS untuk menentukan letak geografis, para pecinta astronomi bisa dengan mudah menentukan posisi teleskop secara akurat sehingga mengarahkan pada benda langit tertentu menjadi lebih mudah. (hr)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal URL, sebaris alamat Internet

Menghubungkan dua gedung

Mencari informasi di dunia Wiki